Selasa, 28 Juni 2011

Cinemagraph

sample:



Cinemagraph? Yeah maybe this word is new for you, but I am damn sure you will hear this word again and again in the future. Cinemagraph is a new technique in which we can create an image with movement.

You may be wondering what is difference in general gif images and these Cinemagraphs, Cinemagraphs look like image but having particular moving area similar to video.

Cinemagraphs more than a photo, but not quite a video.
The first time I ever see this type of photography was almost a week ago, I came across two amazing blog, from Jamie Beck and Coco Rocha. They make this awesome picture that they called “cinemagraph”.
The cinemagraph are simply a .gif file with more artistic feel that the regular .gif you see everywhere. You need first a good picture that look great as a still photo. When you have your composition right and everything ready, ask your models to stay as still as possible for you to take a video in the highest resolution that your camera had. Remember to use a tripod to minimize camera shake. I use 1080p at 25 fps this will help you to have a better picture quality when you work with the frames.
Now you have your video, open Photoshop CS5 go to file>open and search for the video

sample:



In the animation palette select only the frames that you want the movement, one or two second are enough in most case but you make that decision. When you are happy with the selection go to file>export>Render Video… Then rename the file and hit Render.
Now go to File>import>video frame to layers… Now the animation palette have the frame and in the layers palette have all the frame in layers that you can mask and edit. Select the fist frame and in the layer palette only the fist layer would be visible. This is going to be the still photograph. Select the second frame and in the layer palette select both the fist layer and the second layer. Mask the second layer to show the part you want to move.
Make the same with all the frames just remember that the layer that are visible are the ones that are going to appear in that specific frame.
You can preview the animation at anytime by pressing the space bar.
To make an smooth transition in the animation the fist frame most be the same as the last frame. Is easy to make this once you finish all the masking and everything. Select all frames copy them and paste them after the original frames. Now in the animation palette menu select Reverse frame and you are done.
sample:



Select the time for each frame to show, play with the value until you like the result, mine work with 0.16 sec in each frame . You can add some adjustment layer on the top to change the colors or give other effect. Since its going to be a .gif file we are limited with 256 colors thats why its a good idea to give a Duo-tone or cross processing to limit the color and get the most of the gif file. I use the cross processing effect for my image, once you are done, it’s time to make the gif file.
To save the animation go to File>save for web and device, select gif, make sure the animation loop is set to forever
sample:



That’s it, you are done. If you make one please leave a comment with the link, i will love to see them.
Now go out and shoot!


Source : http://fernandojbaez.com/cinemagraph-tutorial/

Sabtu, 04 Juni 2011

World's Most Endangered Tigers



Sundalan branch Tiger, which has recently caught on camera is described as a new species of big cats.

After investigation by researchers from dermakot forest, Malaysia, leopard sundalan newly declared as an endangered species three years ago. This animal is one of the rare cat species. Two other cats are also quite rare jungle cat and the cat is red also briefly captured by the camera.

"This branch Tiger is one species elusive cat. They are difficult to find," said Andreas Wilting of the Leibniz Institute, Zoo and wild-research in Germany. During the 11 months to do the survey, only once they met by chance with a sundalan branch tiger ongoing in the path of their vehicle.

In 2006, a tourist could perpetuate this sunda tiger branch in the form of 30-second video but the video was never made public.

Tiger is better known by the name of tiger branch sunda (Neofeis Diardi), but people often call it a branch borneo tiger. since 2008, the IUCN has put it into the list of endangered animals.

very tragic. One more endangered tigers began. Previously also endangered Sumatran Tiger. This is due to act of illegal hunters who do not want to be responsible. Unfortunately really, if one day our children know the names of animals based on pictures alone without knowing their origin and to look directly. The numbers also do not preach to a hundred in the tail!



Video :

Jumat, 03 Juni 2011

Terminologi FilmApa itu HD, DVDRip, BD, Xvid, Scr, x264, MKV, PDTV, DDC, AC3 etc..

Apakah anda telah mengetahui istilah-istilah dalam dunia per-download-tan film ? seperti HD, DVDrip, MKV, AVI dll…. nah pada halaman ini saya ingin memberikan sedikit pencerahan kepada anda yang belum mengetahuinya, dengan mengetahui istilah atau kode tersebut diharapkan anda tidak akan kecewa setelah mendownload film, selamat menikmati….
==========================================================================
I. Berdasarkan R.I.L.I.S film
==========================================================================

CAM Atau CAMRip
Click the Show button CAM :



Adalah kualitas video yang bersumber dari video/film yang diputar dibioskop, untuk kualitas gambarnya kebanyakan sangat jelek dibandingkan dengan DVDRip, DVDScr dan R5 tapi bisa saja berkualitas baik jika si perekam ketika di bioskop meletakkan kamera beserta tripod nya di tempat yang benar dan tidak terganggu dengan hal lain seperti lalu-lalang orang-orang dibioskop dan lain-lain.
Untuk kualitas suaranya tergantung pada jarak si perekam apakah dekat dengan sumber suara atau jauh dari sumber suara, efeknya adalah ketika si perekam dekat dengan sumber suara maka kejernihan suara akan baik dan ketika si perekam jauh dari sumber suara hasilnya sebaliknya. Bukan hanya itu kualitas kamera saat mengambil gambar sangat berpengaruh pada hasil.



TELESYNC (TS)
Click the Show button TS :



Sama seperti kualitas CAM berasal dari rekaman bioskop hanya saja pada saat perekaman si perekam meletakkan alat audio recording dekat dengan sumber suara yang kemudian suara tersebut disatukan dengan hasil rekaman videonya menggunakan software video editor sehingga kualitas suara yang dihasilkan dari jenis video ini bisa dikatakan lumayan baik daripada kualitas CAM diatas, dan untuk kualitas gambar sama saja dengan kualitas CAM tergantung dari peletakan kamera pada saat merekam.



TELECINE (TC)
Click the Show button TC :



Adalah proses perekaman video menggunakan alat untuk menyalin film dari projector ke format digital atau biasa disebut alat Telecine. Untuk kualitas audio dan videonya lumayan sangat baik.



Workprint (WP)
Click the Show button WP :



Video ini biasanya dibuat dari versi film yang belom jadi alias setengah matang.. Biasanya tipe ini kehilangan effect2 film, tanpa teks, msh ada “time index marker”, terkadang ada watermark, dll. Biasanya versi ini keluar jika film tersebut adalah film yang dinanti2 alias calon box office sehingga orang berniat menyebarkan / mendistribusikan versi setengah matang agar orang tidak mati penasaran hehehe…
Yang paling heboh dulu Film Man In Black II (MIIB) dimana versi WP-nya beredar dengan semua alien2-nya tidak berada di dalam film, karena belum selesai di-render pakai komputer.. bingung2 deh yg nonton..!



SCREENER (SCR)
Click the Show button SCR :



SCR itu merupakan pre-release sebuah film yang biasanya direkam dalam format kaser VHS yang didistribusikan oleh pembuat film ke toko2 rental, media, televisi untuk tujuan promosi. Ciri utamanya adalah ditengah2 film suka ada teks berjalan (ticker) yang berisi kata-kata yang bersifat promosi atau informasi tentang film tersebut. Terkadang cuma tampil beberapa detik tapi ada juga yang tampil sepanjang film. Paling rese kalau tulisannya besar-besar hahaha…



DVDscr / DVDscreener / BDscr
Click the Show button DVDscr / DVDscreener / BDscr :



Sama halnya sama SCR walaupun ini biasanya dalam format DVD. Kalo ripper-nya keren biasanya tulisannya bisa dihilangkan.. Tipe ini biasanya didistribusikan dalam bentuk SVCD (dijualin tukang bajak) atau DivX/XviD (di tempat2 download film). Nah kalau BDscr itu jarang ditemui..



VHSRip
Click the Show button VHSRip :



Merupakan hasil copy-an dari kaset VHS yang sudah dirilis secara resmi. Jaman sekarang sudah mulai jarang tapi paling banyak jenis ini adalah video olahraga, rekaman TV dan tentunya porno.



DVDRip
Click the Show button DVDRip :



Ini merupakan hasil copy-an dari DVD yg sudah dirilis secara resmi. Kualitas ini menyamai DVD aslinya dimana biasanya informasi region dan proteksi copy sudah dilumpuhkan oleh si ripper sehingga DVDRip ini mudah untuk di distribusikan.



TVRip : TVRip (analog)
Click the Show button TVRip (analog) :



Ini merupakan film yang direkam dari TV menggunakan peralatan recording seperti recorder VHS, Betacam atau DVR. Jadi sumber capturenya dari koneksi coaxial/composite/s-video port. Itu loh kabel merah, kuning, putih yang suka ada dibelakang TV/VCD/DVD Player. Kalo yang s-video bentuknya kabel tunggal berwarna hitam dimana port-nya banyak pin-nya.
Jenis film-nya sangat variatif.. mulai dr beneran film, dokumenter, tv show, konser musik, video clip, etc.. Kalo si ripper-nya tipe pemalas, semua sama iklan2-nya turut direkam..



HDTV / HD.TVrip
Click the Show button HDTV / HD.TVrip :



Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang seperti VCD hang lalu gambarnya kotak-kotak..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen



DSR / DSRip (Digital Satellite) / STV
Click the Show button DSR / DSRip (Digital Satellite) / STV :



PDTV (Pure Digital) adalah TVrip yg direkam menggunakan TV PCI card digital (pake komputer gan nge-capture-nya). Hasilnya yang terbaik dibanding TVrip yang lain. PDTV biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512รƒ—384 dan 640รƒ—352 untuk widescreen



DVBRip
Click the Show button DVBRip :



Merupakan tipe DSrip hanya saja sumbernya adalah dari TV satelit bertipe DVB-s. Satelite DVB-s inilah yang sekarang nge-trend untuk menerima siaran2 InternetTV. Beberapa provider internet bahkan menggunakan satelit DVB-s ini untuk downlink channel internet mereka dengan alasan penghematan




HR.HDTV
Click the Show button HR.HDTV :



HRHDTV / HR.HDTV (High Resolution High Definition) merupakan film yang direkam dari siaran TV High Defenition.
Namun ada beberapa kesalahan persepsi tentang terminologi ini. Beberapa menyebutnya Half-Resolution High-Definition. Hal ini karena resolusi HRHD hanya 3/4 tinggi resolusi aslinya dan lebarnya di downsampling ke resolusi 720p. Sehingga secara luas resolusi, gambar HRHD hanya 56.25% dari siaran HD yang biasanya. HR.HDTV biasanya diencoding menjadi resolusi 640รƒ—352 (360p) dan 960รƒ—528 (540p)



720p HDTV
Click the Show button 720p HDTV :



720p HDTV (High Definition – 1280×720 resolution) merupakan film yang mempunyai resolusi High Defenition alias 1280×720 (720p). Biasanya dikemas dalam format Blu-Ray Disk



DDC
Click the Show button DDC :



DDC = Digital Distribution Copy merupakan versi film yang diambil dari situs2 pen-download-tan film semacam Netflix. Film ini merupakan film resmi / legal dan didistribusikan melalui internet.



PPV & VOD
Click the Show button PPV & VOD :




PPV = Pay Per View dan juga VOD = Video-On-Demand merupakan film yang direkam menggunakan peralatan rekaman digital yang sumbernya diambil dari saluran khusus dimana untuk menontonnya harus berbayar. Biasanya siaran berbayar ini ada di Hotel2 berbintang, klub film, organisasi2 khusus (seminar / workshop), TV kabel, etc..



DivX Re-Enc
Click the Show button DivX Re-Enc :



DivX re-enc merupakan film yang diambil dari VCD / DVD asli dan di re-encode menjadi file yang lebih kecil bertipe DivX. Tipe ini banyak didapat di hosting file-sharing (rapid*share, hotfile, mediafire, indowebster, etc..) maupun torrent. Kualitas film ini pas-pas-an dan banyak diminati karena ukuran filenya yang kecil.



R5
Click the Show button R5 :



R5 maksudnya DVD yang dirilis khusus untuk region 5 (area bekas Uni Soviet, India, Africa, North Korea & Mongolia). Perbedaan mendasar R5 dg versi biasa adlh bahwa versi ini diproduksi dgn transfer langsung telecine / TC tanpa adanya proses pengolahan gambar / rendering / encoding.
Karena tidak ada standar khusus untuk bajakan R5 biasanya bajakan versi ini dilabeli dengan Telecines (TC), DVD Screeners (DVDscr), atau bahkan DVDrips. beberapa pe-rilis bajakan versi ini seperti DREAMLiGHT, mVs & PUKKA melabeli rilis mereka dgn ekstensi file “.R5″.



Unrated
Click the Show button Unrated Version :



Unrated version = the version you couldn’t see at theatre.
Maksudnya, adegan atau scene yang tidak boleh ditayangkan dibioskop bisa kamu liat di dvd, seperti adegan nudity, strong sexual, strong violence, dll. Untuk porno tidaknya relatif. Untuk film2 seperti American Pie ya memang isinya jadi hampir semua porno-pornoan. Tapi untuk film seperti The Hills Have Eyes isinya jadi lebih sadis dari versi bioskop/rated.


==========================================================================
II. Berdasarkan F.O.R.M.A.T film
==========================================================================
Magnetic Tape / Kaset : VHS
Click the Show button VHS :



VHS = Video Home System merupakan format film paling laris dan paling bertahan lama untuk kelas kaset (pita magnetik). Kehadiran format Betamax dengan versi kaset yang lebih kecil pun tak bisa menyurutkan popularitasnya sampai kemudian ia dilindas oleh kehadiran digitalisasi video dalam format keping cakram padat (Compact Disc). VHS yang pita-nya bisa kusut, pitanya bisa berjamur, nontonnya harus sequensial, butuh peralatan khusus dan mahal untuk proses editing akhirnya harus mengalah pada jaman dan sebentar lagi akan punah.. Oh iya… VHS ini ada 2 jenis yakni resolusi 352×240 pixel (NTSC) dan 352×288 (PAL/SECAM).
Pakai format inilah pertama kali namanya film bisa di-distribusikan hingga kerumah-rumah. Kalo yang hidup di tahun 90-an pasti tau dan sering rental kaset VHS yang warna merah dan VHS yang warna biru ? Yes… dari sinilah asal muasal adanya sebutan film biru untuk porno / XXX karena kaset fimnya adalah VHS berwarna biru.



VCD : VCD, CD-i DV, XVCD, KVCD, DVCD
Click the Show button VCD :



VCD = Video Compact Disc adalah salah satu penemuan paling spektakuler di bidang media. setelah era pita bertahan cukup lama, kehadiran Compact Disc (CD) memulai era baru di dunia digitalisasi media. VCD berbasis format kompresi MPEG1 dengan bitrate yang konstan (1150kbit) pada resolusi yang sama dgn VHS yakni 352×240 pixel (NTSC) dan 352×288 (PAL/SECAM) karena penemuan ini memang ditujukan untuk menyamai kualitas video VHS. Namun karena kualitas kompresi yang belum begitu baik, kualitas gambar VCD bisa dibilang buruk. Kalo pada VHS gangguan gambar bisa berupa noise atau stripping akibat kerusakan pada pita, maka pada VCD gangguannya berupa artifact (gambar berhenti dan gambar-nya kotak-kotak).
Varian format VCD ada 4 lagi yakni CD-i Digital Video, XVCD (eXtended Video CD) , KVCD (K Video Compression Dynamics) dan DVCD (Double VCD). satuan ukuran pada era VCD familiar dengan waktu (menit) bukan kapasitas (MB).



SVCD : SVCD, CVD, XSVCD, RSVCD, MVCD
Click the Show button SVCD :



SVCD = Super Video Compact Disc merupakan pengembangan VCD dan merupakan cikal bakal lahirnya DVD. Kalau VCD menggunakan codec MPEG1 maka SVCD menggunakan codec MPEG2 yang memperbolehkan peningkatan bitrate hingga 2500kbits dan resolusi 480×480 (NTSC) yang kemudian di kompresi ke aspek rasio 4:3 ketika diputar (play). Karena bitrate bersifat variabel, maka durasi menit pada satu keping CD bisa tidak sama. Bisa 35 sampai dengan 60 menit. Bitrate yang bersifat variabel inilah yang memungkinkan peningkatan kualitas pada gambar. Dimana jika scene detil maka bitratenya akan tinggi dan sebaliknya. Analogi gampangnya, jika scene adalah gambar ruangan, pasti akan mengandung bitrate lebih tinggi (karena detail-nya banyak) dibanding ketika scene hanya menyorot dinding warna putih misalnya.
Varian format SVCD ada CVD (China Video Disc), XSVCD (eXtended Super VCD), RSVCD (RoBa SVCD) dan MVCD (Mole VCD)



DivX / XviD
Click the Show button DivX / XviD :



DivX = Digital Video Express dan XviD merupakan format yang paling sering dipakai untuk meng-encoding serta distribusi film saat ini. Format ini paling digemari karena mimiliki kemampuan kompresi yang sangat baik tanpa banyak kehilangan kualitas gambar.
DivX adalah versi pertama dan paling populer sampai kemudian DivX, Inc. (sebelumnya DivXNetworks, Inc.) memutuskan untuk mengkomersialkan codec ini maka orang-orang beralih ke versi XviD (tandingannya) yang tidak saja bersifat Open Source tapi juga mempunyai kelebihan dibanding DivX.
Ada 2 jenis codec DivX yaitu MPEG-4 Part 2 (DivX codec standar) dan H.264/MPEG-4 AVC (DivX Plus HD codec).
Di era kemunculan, DivX & XviD ini hanya bisa dimainkan di komputer dan butuh aplikasi DivX player. Namun sekarang ini sudah hampir semua player bisa memutar format ini bahkan DVD portabel yang dijual di pasaran walau distribusi format ini banyak dilakukan di internet (bukan dalam keping CD)



x264
Click the Show button x264 :



Seperti diterangkan sebelumnya gan, bahwa x264 merupakan salah satu dari jenis codec DivX / XVid untuk meng-encoding video ke bentuk H.264/MPEG-4 AVC (Advanced Video Coding) stream.



DVD : DVD-R, DVD+R, MiniDVD & DVD-RAM
Click the Show button DVD :



DVD = Digital Versatile Disc / Digital Video Disc merupakan peningkatan dari media CD sebelumnya. Bentuk ini digemari karena ia menggunakan seluruh kemampuan codec MPEG2 sehingga diperoleh kualitas video-audio yang maksimal. Besaran kapasitas DVD lebih dari 6X lipat dibanding media CD (VCD, SVCD) yakni sebesar 4,7GB. Dikemudian hari juga ditemukan sistem penulisan DVD dual layer (DL) sehingga memungkinkan penyimpanan data meningkat 2X lipat menjadi 8,5GB per keping.

DVD-R (minus) & DVD+R (plus) hanyalah masalah perang standar. Bahwa DVD- adalah standar dari Konsorsium DVD sementara DVD+ adalah standar dari ISO. Dulu konsumen sempat direpotkan oleh hal ini tapi belakangan semua vendor kompak mengeluarkan DVD Drive (pembaca DVD) yang bisa membaca kedua-duanya.

Oh iya.. di awal kemunculannya, versi DVD ini dibagi menjadi beberapa region karena urusan hak cipta / DRM (Digital Right Management). Ada region 0 sampai 8. Hanya yang beredar di pasaran adalah region 1 sampai 6.

MiniDVD sendiri adalah versi mungil dari keping DVD dimana kapasitasnya hanya 1,4GB per keping untuk Single Layer (SL)dan 2,8GB untuk Dual Layer (DL). Penggemar movie tidak menyukai format ini karena kapasitasnya yang kecil namun biasanya format ini digunakan oleh para videografer amatir / handycam user.

DVD-RAM = DVDรข€“Random Access Memory merupakan standar baru yang dikeluarkan Forum DVD dimana ia memiliki sistem built-in error control, defect management dan sistem aksesnya yang hampir menyerupai Hard Disk. Kekuatan utamanya ada di umur. Karena fisiknya yg tersimpan rapi dan ada kontrol kesalahan ia diharapkan dapat menyimpan data sekitar 30 tahun. Dan ini yang menyebabkan format ini lebih disukai sebagai media penyimpanan arsip / data dibanding untuk distribusi film.



BluRay
Click the Show button BluRay :



BluRay = BD / Blu-ray = Blue-Violet Laser merupakan peningkatan optical disc sebelumnya yakni DVD. Karena kapasitasnya yang sangat besar (25GB per layer dan dapat ditulis hingga 2 layer) ia sering digunakan sebagai media penyimpanan untuk High Defenition Video, tentunya selain untuk penyimpanan data dan kaset PlayStation / PS3.
Berbeda dengan media DVD yang disinari dengan Red Laser dgn panjang gelombang 650nanometer, maka laser biru-ungu menggunakan panjang gelombang 405 nanometer sehingga dimungkinkan untuk penulisan / burn data yang lebih rapat. Hal ini yang membuat secara teoritis BluRay Disk mampu menampung hingga 100GB / layer di kemudian hari.
Berikut perbandingan resolusi format video digital :
* 352รƒ—288/240 (250 lines at low-definition): Video CD (PAL/NTSC)
* 720รƒ—576/480 (500 lines): DVD, miniDV, Digital8 (PAL/NTSC)
* 720รƒ—576/480 (380 lines): Widescreen DVD (PAL/NTSC)
* 1280รƒ—720 (680 lines): Blu-ray, D-VHS
* 1440รƒ—1080 (760 lines): miniHDV, D-VHS
* 1920รƒ—1080 (1020 lines): Blu-ray
Kelihatan kan BluRay dapat menampung video yang high definition..



==========================================================================
III.Berdasarkan C.O.N.T.A.I.N.E.R (TIPE FILE) film
==========================================================================

AVI >> .avi
Click the Show button AVI, RIFF, CODEC, Indeo, Cinepak, VDOWave, QPEG, MPEG-4 :



AVI = Audio Video Interleave merupakan container multimedia (video+audio) yang diperkenalkan oleh microsoft tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi Windows untuk video. Sebelumnya, AVI ini dikembangkan oleh Matrox OpenDML Group di tahun 96 tapi kurang tenar. Makanya AVI yg sekarang beredar luas dikenal sbg AVI 2.0. AVI ini mendukung streaming video dan audio secara multiple dan dapat di mainkan (playback) secara synchronous. Container ini bisa dikenali dengan ekstensi file .avi
AVI ini adalah turunan / pengembangan dari format RIFF (Resource Interchange File Format) dimana untuk menghasilkan file ini dibutuhkan proses digitalisasi yang sering disebut dgn encoding / decoding. Software inti untuk pemroses ini sering disebut CODEC yang merupakan singkatan dari (en)coder/decoder. Berbagai metode dikembangkan untuk memperoleh hasil AVI yang paling baik sehingga melahirkan banyak varian dan pengembangan dari AVI versi awal. Beberapa codec untuk AVI yang terkenal antara lain :
- Full Frame (Uncompressed) (ini file-nya Besar)
- Intel Real Time (Indeo)
- Cinepak
- Motion JPEG
- Editable MPEG
- VDOWave
- ClearVideo / Real Video
- QPEG
- MPEG-4 (ini yang tingkat kompresi-nya paling kecil)
Walau varian2 AVI ini sudah cukup banyak, masihlah ia punya berbagai kelemahan gan terutama di tingkat kompresi dan penggunaannya di era Internet. Untuk mengatasi masalah tersebut lahirlah bbrp format baru seperti Matroska, Ogg, MP4, FLV yang nanti akan dijabarkan satu persatu.



MPG : MPEG1, MPEG2, MPEG3, MPEG4
Click the Show button MPG : MPEG1, MPEG2, MPEG3, MPEG4 :



MPEG = Moving Picture Experts Group adalah kumpulan para ahli yang dibentuk oleh ISO untuk membuat suatu standar bagi kompresi audio dan video dan mulai tenar sekitar tahun 2005.
MPEG-1 (1993) di desain agar video dan audio di-encoding ke dalam bitrate Compact Disc. Pertama kali digunakan untuk VCD (Video CD), kemudian SVCD dan untuk DVD low quality.
MPEG-2 (1995) di desain untuk container siaran televisi berkualitas broadcast (Televisi Digital). Namun penggunaannya paling tenar adalah untuk DVD. Kelebihannya dibanding MPEG-1 adalah mendukung interlacing dan high defenition sehingga scope penggunaannya lebih luas.
MPEG-3 diperuntukkan untuk container HDTV sehingga ia redundant dan disatukan ke standar MPEG-2. Jadi MPEG-3 dilenyapkan. Jangan bingung dengan istilah MP3 (audio).. itu tidak sama gan..! MP3 adalah MPEG-1 Audio Layer 3.
MPEG-4 (1998) lebih kompleks dr yg sebelumnya dan mempunyai faktor kompresi yang lebih tinggi dan lebih ditujukan untuk standar multimedia pada perangkat fixed dan mobile web.
Varian dari tipe ini adalah MPEG-4 Part 2 (Simple and Advanced Simple Profile) dan MPEG-4 AVC (or MPEG-4 Part 10 or H.264). Ini yang digunakan untuk HD DVD dan juga BluRay Disc.



Masih ada standard MPEG yang lain untuk tujuan spesifik seperti :
MPEG-7 (2002) merupakan standar untuk pencarian & deskripsi content multimedia
MPEG-21 (2001) merupakan framework multimedia
dan MPEG-A, MPEG-B, MPEG-C, MPEG-D, MPEG-E, MPEG-M, MPEG-U, MPEG-V, MPEG-M, MPEG-U yang jarang kita temukan namun banyak dipakai untuk tujuan2 spesifik.



Quicktime >> .mov .qt .qtvr
Click the Show button Quicktime >> .mov .qt .qtvr :



QuickTime merupakan framework multimedia yang dikembangkan oleh Apple Inc. dengan kemampuan untuk menjadi container bagi video digital, 3d Models, suara, text, animasi, musik, gambar panorama dan multimedia interaktif. Versi terakhir dari Quicktime yakni versi X (10.0) hanya tersedia untuk operating system (OS) MacOs X. Container ini biasa kita kenali dengan file ekstensi .mov, .qt dan .qtvr.
Karena ia bersifat framework maka ia bisa menampung container lain seperti :
Audio :
* Apple Lossless
* Audio Interchange (AIFF)
* Core Audio File (CAF)
* Digital Audio: Audio CD รข€“ 16-bit (CDDA), 24-bit, 32-bit integer & floating point, and 64-bit floating point
* MIDI
* MPEG-1 Layer 3 Audio (.mp3)
* MPEG-4 AAC Audio (.m4a, .m4b, .m4p)
* DRM-protected audio from the iTunes store
* QDesign Music
* Qualcomm PureVoice (QCELP)
* Sun AU Audio
* ULAW and ALAW Audio
* Waveform Audio (WAV)
Video :
* 3GPP & 3GPP2 file formats
* AVI file format
* Bitmap (BMP) codec and file format
* DV file (DV NTSC/PAL and DVC Pro NTSC/PAL codecs)
* Flash & FlashPix files
* GIF and Animated GIF files
* H.261, H.263, and H.264 codecs
* JPEG, Photo JPEG, and JPEG-2000 codecs and file formats
* MPEG-1, MPEG-2, and MPEG-4 Video file formats and associated codecs (such as AVC)
* Quartz Composer Composition (.qtz, Mac OS X only)
* QuickTime Movie (.mov) and QTVR movies
* Sorenson Video 2 and 3 codecs
* Other video codecs: Apple Video, Cinepak, Component Video, Graphics, and Planar RGB
* Other still image formats: PNG, TIFF, and TGA
* Cached information from streams: QTCH
Untuk film, format ini jarang digunakan.. QuickTime banyak digunakan untuk distribusi video2 e-learning, tutorial, trailer film, etc..



ASF >> .asf .wmv .wma
Click the Show button ASF >> .asf .wmv .wma :



ASF = Advanced Systems Format (sebelumnya Advanced Streaming Format, Active Streaming Format) merupakan container multimedia buatan Microsoft khusus untuk streaming media. ASF merupakan bagian dari Windows Media Framework. Karena ia diperuntukkan untuk streaming, maka selain bisa di play di PC, ia ditujukan dapat dimainkan pada Server Media Digital maupun server HTTP. ASF File yang paling sering kita lihat adalah Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV).
Kelebihan format ini (tentunya selain kompresi) ialah bahwa ia bisa menyimpan metadata (seperti ID3tag-nya MP3) sehingga ia dapat menyimpan data seperti siapa artisnya, albumnya, genre-nya, director-nya etc.. Selain itu ia juga dipersenjatai dgn DRM (Digital Rights Management) untuk perlindungan Hak Cipta (***ini yang membuat tipe ini tidak diminati).
ASF ini sempat naik daun untuk streaming di Internet melalui protocol MMS & RTSP. Namun sejak kemunculan FLVServer, format ini banyak ditinggalkan..
Oh iya, satu lagi yang buat format ini makin tak diminati adalah untuk encoding ia membutuhkan framework DMO (DirectX Media Objects) untuk mendampingi codec-nya. Dgn kata lain, itu mahal kapten !



DMF >> .divx .xvid
Click the Show button DMF >> .divx .xvid :



DMF = DivX Media Format atau DivX 6 adalah format file yang paling diminati saat ini dalam distribusi film underground. Ia tidak lagi jadi sekedar codec atau player tapi juga sebagai container multimedia yang biasa kita jumpai sebagai file .divx
Adapun fitur dari DMF antara lain :
o Interactive video menus
o Multiple subtitles (XSUB)
o Multiple audio tracks
o Multiple video streams (for special features like bonus/extra content, just like on DVD-Video movies)
o Chapter points
o Other metadata (XTAG)
o Multiple format
o Partial backwards compatibility with AVI
Ada 2 jenis codec DivX yaitu MPEG-4 Part 2 (DivX codec standar) dan H.264/MPEG-4 AVC (DivX Plus HD codec).
Varian lain dari DMF ini adalah DivX VOD (Video on Demand) yang menambahkan digital rights management (DRM) di dalamnya untuk urusan hak cipta.
Pada awal maret 2010, DivX sudah memasuki versi 8.
Perbedaan antara divX dan Xvid adalah DivX merupakan versi pertama dan paling populer sampai kemudian DivX, Inc. (sebelumnya DivXNetworks, Inc.) memutuskan untuk mengkomersialkan codec ini maka orang-orang beralih ke versi XviD (tandingannya) yang tidak saja bersifat Open Source tapi juga mempunyai kelebihan dibanding DivX.



DivX HD : H.264 + AAC
Click the Show button DivX HD : H.264 + AAC :



DivX Plus HD sebenarnya adalah nama marketing untuk tipe file yang menggunakan standar Matroska dimana ia mengandung H.264 video bitstream, AAC surround audio dan sejumlah tag XML untuk metadata. Codec untuk tipe ini dikenal dengan H.264/MPEG-4 AVC dan ia masih bagian dari DMF (lihat keterangan DMF diatas.)



3GP >> .3gp .3g2
Click the Show button 3GP >> .3gp .3g2 :



3GP (3GPP file format) adalah container multimedia yang dibuat oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk jaringan multimedia bertipe 3G UMTS. Ini banyak dipakai untuk distribusi file multimedia di perangkat handheld / handphone 3G. Walau begitu, ia tetap dapat dijalankan di jaringan telepon 2G maupun 4G.
Sementara 3G2 (3GPP2 file format) persis sama dengan 3GP tapi dikhususkan untuk jaringan 3G CDMA2000.
Container 3GP menyimpan video sebagai MPEG-4 Part 2 atau H.263 atau MPEG-4 Part 10 (AVC/H.264), dan audio sebagai AMR-NB, AMR-WB, AMR-WB+, AAC-LC, HE-AAC v1 atau Enhanced aacPlus (HE-AAC v2).
3GP ini sering digunakan untuk IP Multimedia Subsystem (IMS), Multimedia Messaging Service (MMS), Multimedia Broadcast/Multicast Service (MBMS) dan Transparent end-to-end Packet-switched Streaming Service (PSS).
Namun entah kenapa, karena dukungan provider telekomunikasi yang lambat (nyediain MMS aja lama bgt) ia hanya diminati untuk pertukaran file antar handphone dengan menggunakan protokol Bluetooth terutama untuk barter film porno.



relasi antara ISO, MP4, 3GP dan 3G2



AVCHD >> .mts .m2ts
Click the Show button AVCHD >> .mts .m2ts :



AVCHD = Advanced Video Coding High Definition dikembangkan oleh Sony & Panasonic dan merupakan container untuk high defenition video. Mulainya ia digunakan untuk format penyimpanan pada camcorder / handycam dimana medianya bisa berupa Mini-DVD, hard-disk drive dan removable flashmedia seperti SD/SDHC dan dan Memory Stick. Selanjutnya, Canon dan JVC mengikuti jejak mereka mengadopsi tipe ini ke produk2 keluaran mereka. AVCHD sering kita jumpai sebagai file ber-ekstensi .mts atau .m2ts dan kompatibel dengan format Blu-ray disc dan HD-DVD.
AVCHD menggunakan kompresi video dari codec MPEG-4 AVC/H.264 (AVC) untuk video dan Dolby AC-3 (Dolby Digital) atau linear PCM untuk audionya.
Dan untuk kualitas gambar, AVCHD selalu menggunakan format high defenition baik itu 720p, 1080i maupun 1080p.



Real Media >> .rm .rmvb
Click the Show button Real Media >> .rm .rmvb :



RealMedia merupakan containar buatan RealNetworks yang biasa kita jumpai dalam file ber-ekstensi .rm. Tipe ini dikeluarkan untuk menandingi ASF keluaran Microsoft dalam memperebutkan kue streaming internet. Streaming .rm ini menggunakan kompresi constant bitrate (CBR).
Sekarang, RealNetworks mengembangkan container baru dengan kompresi variable bitrate (VBR) yang disebut RMVB (RealMedia variable bitrate). RMVB menggunakan codec x264 dan popular dalam distribusi film2 asia di komunitas2 file sharing seperti BitTorrent, eDonkey dan Gnutella
Semenjak kemunculan FLVServer, tipe ini pun turut dilibas..



Matroska >> .mkv .mka .mks
Click the Show button Matroska >> .mkv .mka .mks :



Matroska = Matroska Multimedia Container adalah container paling bagus saat ini. Selain ia merupakan Open Standard dan FREE ia juga dapat menampung video, audio, gambar dan subtitle dengan jumlah UNLIMITED pada 1 file. Matroska mempunyai kemiripan dengan AVI, MP4 atau ASF hanya saja ia bersifat open specification dan banyak diiimplementasikan bersama aplikasi2 open source.
Matroska sering kita jumpai dalam bentuk file .MKV untuk video (termasuk audio dan subtitle), .MKA untuk audio saja dan .MKS untuk subtitle saja.
Matroska merupakan bahasa serapan english dari bahasa rusia matryoshka (????????) yang maksudnya nesting doll.



OGG >> .ogv .oga .ogx .ogg .spx
Click the Show button OGG >> .ogv .oga .ogx .ogg .spx :



OGG juga open standar dan FREE namun ia dikelola oleh Xiph.Org Foundation. Dia ditujukan untuk streaming multimedia yang lebih efisien dan memanipulasi field multimedia berkualitas tinggi.
Pada Ogg, video diencoding dengan codec Theora dan layer audio oleh codec Vorbis untuk model lossy (menurunkan kualitas video sumber). Untuk yang looseless (tanpa pengurangan kualitas) ia memakai codec OggUVS untuk video dan FLAC / OggPCM untuk audionya.
Dulu, Ogg-Vorbis, Ogg versi audio saja, sempat menantang keberadaan format musik MP3. Ia lebih baik dalam hal kompresi (besar file) dan kualitas suara (bitrate). Namun MP3 lebih dulu populer, Ogg-Vorbis ini kurang dilirik orang.
Karena kepopuleran Ogg justru dibawa oleh audionya, maka Xiph.Org pada 2007 hanya menggunakan file ekstensi .ogg untuk Ogg-Vorbis (audio) saja. Sementara untuk videonya dibuat ekstension baru yakni .ogv untuk video+suara, .oga hanya untuk audio (sama dgn .ogg), .ogx untuk aplikasi dan .spx untuk keperluan experimental.



Flash Video >> .flv .f4v .f4p .f4a .f4b .swf
Click the Show button Flash Video >> .flv .f4v .f4p .f4a .f4b .swf :



Flash Video merupakan container streaming bikinan Adobe (dulunya dikembangkan Macromedia namun Macromedia akhirnya diakuisisi oleh Adobe). FLV baru muncul pada versi Adobe Flash Player versi 6 dimana versi-versi sebelunya ditujukan untuk pembuatan animasi flash di web (swf).
Sekarang ada 2 tipe Flash video yakni FLV dan F4V.
Video dan audio dalam FLV diencoding dengan cara yang sama dengan file SWF (Animasi Flash) sementara F4V berbasis ISO dan baru di dukung pada flash player versi 9.
Format ini di internet paling merajalela dan dikenal dengan idiom “tube” karena ia pertama kali booming oleh YouTube dan kemudian diikuti oleh Google Video, Yahoo! Video, Vimeo, metacafe, Reuters.com, dll..
jenis file flash video saat ini ada 4 macam yakni :
.f4v = Video untuk Adobe Flash Player,
.f4p = Video terproteksi untuk Adobe Flash Player
.f4a = Audio untuk Adobe Flash Player
.f4b = Audio Book untuk Adobe Flash Player
Tipe media yang di dukung FLV adalah :
* Video: On2 VP6, Sorenson Spark (Sorenson H.263), Screen video, H.264
* Audio: MP3, ADPCM, Linear PCM, Nellymoser, Speex, AAC, G.711 (reserved for internal use)
sementara Tipe media yang di dukung F4V adalah :
* Video: H.264
* Images (still frame of video data): GIF, PNG, JPEG
* Audio: AAC, HE-AAC, MP3



==========================================================================
IV. Berdasarkan S.C.E.N.E — T.A.G.S film
==========================================================================
PROPER
Click the Show button PROPER :



Aturan main di kalangan uploader movie underground itu yang pertama merilis Telesync (TS) itulah pemenangnya. Namun adakalanya kualitasnya tidak ter-amat bagus. Nah kalau grup uploader merilis film yang sama dgn kualitas yg lebih bagus, maka ditambahkan tags PROPER pada judul thread..
tags PROPER ini sangat subjektif, terkadang kita tidak tahu bedanya dengan rilis pertama. Bahkan ada yang sengaja nge-tag PROPER biar uploader tidak kelihatan malu kalau terlambat ngerilis film terbaru. Satu yang pasti, uploader sejati selalu menyertakan alasan kenapa di tag PROPER pada NFO file



SUBBED / UNSUBBED
Click the Show button SUBBED / UNSUBBED :



SUBBED adalah tag untuk film yang mengandung subtitle.
Ada 3 jenis SUBBED yakni :
- HARDSUB / open subtitles dimana subtitle-nya disatukan langsung pada videonya frame by frame. Jadi tidak perlu alat / aplikasi khusus untuk menampilkan subtitlenya karena sudah jadi satu kesatuan dengan videonya.
Pada VCD bahkan ada yang sampai membuat 2 sampai 3 subtitle pada videonya sampai memenuhi layar. Pada SVCD paling ditemui 1 subtitle karena ia sudah mendukung switching subtitle.

Kelebihannya :
Karena ia menyatu dengan videonya maka subtitlenya bisa diberi special FX semacam tebal, miring, diberi warna, ganti font, etc.. Ini yang digemari di cd/dvd karaoke.

Kekurangannya :
Subtitlenya tidak bisa dihilangkan
- PRE-RENDERED SUBS dimana subtitle dipisahkan dari frame video namun di overlay (ditimpakan) diatas video streaming ketika dimainkan (playback). Model ini yang digunakan pada DVD sehingga dapat menampung sekian bahasa dalam satu film. Peran hardware diperlukan disini untuk menampilkan atau mematikan subtitlenya. anda tahu hardware-nya apa ?

Yup..!! remote

- SOFTSUB / Closed Subtitles dimana subtitle berbentuk file yang didalamnya ada text yang diberi tanda2 khusus dan tanda waktu (timestamp) yang akan ditampilkan selama dimainkan (playback). File ini membutuhkan dukungan dari player untuk menampilkannya. Ini yang sering di pakai untuk fansubs film-film anime.
Biasanya softsub ini dikenali dengan adanya file-file tambahan pada film yang dikenal dengan subrib. Filenya biasanya dengan ekstensi .srt , .ass , .ssa , .sub+.idx. Atau lebih lengkapnya dapat dilihat disini.
UNSUBBED
Jika suatu film udah pernah dirilis dengan versi SUBBED, maka versi UNSUBBED (tanpa subtitle) dapat di rilis kemudian.



HARDSUB / SOFTSUB
Click the Show button HARDSUB / SOFTSUB :



Istilah ini sudah diterangkan di bagian SUBBED/UNSUBBED.



LIMITED
Click the Show button LIMITED :



Tag LIMITED biasanya disematkan ke film yang seyogyanya di pertontonkan di sedikit teater / bioskop atau bilanglah peredarannya terbatas atau dibatasi. Biasanya tidak lebih dari 250 bioskop. Biasanya, selain karena filmnya ekslusif juga karena filmnya berdurasi singkat atau bisa juga karena bersifat indie.. Kalau kalian pernah mendengar festifal film JIFFEST, nah kalau filmnya beredar pasti di tag LIMITED sama uploader.



INTERNAL
Click the Show button INTERNAL :



Seperti namanya, rilis film dengan tag INTERNAL adalah film yang dirilis untuk keperluan Internal saja. Ada beberapa alasan kenapa dibuat INTERNAL. Antara lain, karena rilis film tersebut belum memenuhi standar-standar rilis film seperti belum ada subtitle, encoding yang salah, etc.. Sehingga film ini hanya di distribusikan atau dipertukarkan di kalangan grup uploader itu sendiri atau site tertentu saja. Skenario contoh misalnya, si A sudah dapat film Matrix yang belum ada subtitle-nya maka ia akan rilis film itu di grupnya dia. Nanti si B punya subtitlenya maka akan di gabung ke film tersebut dan siap di rilis ke public atas nama group mereka.



STV
Click the Show button STV :



STV = Straight To Video adalah film yang tidak pernah dikeluarkan ke bioskop. Oleh karenanya, film STV jarang diminati karena biasanya kurang promosi



WS / FS
Click the Show button WS / FS :



WS = Widescreen dan FS = Fullscreen adalah aspek rasio atau perbandingan panjang : lebar resolusi film .


Untuk yang WS aspek rasionya adalah 16 : 9. Kalo untuk FS itu 4 : 3.



RECODE
Click the Show button RECODE :



RECODE adalah rilis sebelumnya yang di encoding ulang biasanya menggunakan aplikasi TMPGenc untuk membuang subtitle, merubah aspek rasio gambar, memperbaiki warna, etc..



REPACK
Click the Show button REPACK :



Kalau suatu grup uploader sebelumnya merilis film yang jelek (bad rip) maka mereka akan merilis versi REPACK yang memperbaiki masalah tersebut. Untuk membedakannya dengan PROPER, biasanya PROPER itu untuk masalah kualitas gambar sementara REPACK ke masalah kesalahan teknis semisal aspek rasio yg salah, gambar lag atau patah-patah, lypsinc (suara dan mulut tidak sinkron), etc..



DUPE
Click the Show button DUPE :



Tags DUPE disematkan kalau film itu adalah duplikasi / copy-an rip yang sudah ada. Biasanya tag ini disematkan oleh pihak ketiga. Misal si uploader X meng-upload film Hulk di website tertentu. lalu si uploader Y entah dapat dari mana meng-upload film yang sama di website yang sama. Maka biasanya si Moderator atau user yang sudah kadung mendownload jadi tau kalo itu sama dan akan memberi tahu / mengganti langsung judul thread dengan DUPE atau *DUPE*



NUKED
Click the Show button NUKED :



Adalah film yang dirilis tapi jelek akhirnya di bom nuklir (NUKE) hehehe.. hiperbola ya.. maksudnya sih ini fim jangan di donlot deh.. Banyak alasan kenapa suatu film dilabeli dengan NUKE / NUKED antara lain BAD FPS, BAD A/R, BAD IVTC & INTERLACED..



BAD FPS
Click the Show button BAD FPS :



Adalah film yang dirilis tidak memenuhi standar frame rate video yakni sekitar ~24fps.



BAD A/R
Click the Show button BAD A/R :



Adalah film yang dirilis tidak memenuhi standar aspek rasio video yang benar.



BAD IVTC
Click the Show button BAD IVTC :



Bad IVTC (inverse telecine) adalah film yang kualitas gambarnya menurun / buruk sebagai akibat mengkonversi film dari frame rate 30fps ke 24fps untuk memperkecil file.



INTERLACED
Click the Show button INTERLACED :



Adalah film yang gambarnya ada garis2 hitam yang disebut dengan INTERLACING akibat encoding yang tidak benar sehingga pergerakan tata letak field order menjadi acak..



DC
Click the Show button DC :



Adalah rilis film masih berupa DC = Director Cut = Editan si Director film. Biasanya belum masuk badan sensor atau final release. Karena setelah masuk badan sensor atau sebelum dirilis biasanya ada beberapa adegan yang dipotong untuk menyesuaikan dengan etika, jam tayang, etc..


==========================================================================